Bejana tekan adalah peralatan industri berbentuk wadah tertutup yang dirancang untuk menahan gas atau cairan pada tekanan yang jauh berbeda dari tekanan atmosfer. Karena sifat operasionalnya yang bekerja di bawah tekanan tinggi, bejana tekan berpotensi menimbulkan risiko serius jika tidak dijaga dan dirawat dengan baik.
Contoh‑contoh Bejana Tekan
Beberapa contoh bejana tekan yang umum digunakan di industri antara lain:
- Boiler atau ketel uap (steam boiler)
- Tangki tekanan seperti tangki LPG, nitrogen, oksigen
- Kompresor dan tangki udara bertekanan
- Autoclave untuk sterilisasi
- Heat exchanger sebagai alat pemindah panas bertekanan tinggi
- Tangki penyimpanan gas industri dan kriogenik
Misalnya, tangki LPG disebut sebagai bejana tekan penyimpanan yang menyimpan gas pada tekanan sangat tinggi, atau autoclave yang bekerja dengan uap bertekanan tinggi dalam proses sterilisasi.
Jenis dan Mode Kegagalan pada Bejana Tekan
Kegagalan bejana tekan bisa dibagi menjadi dua kategori utama:
-
Kegagalan jangka pendek
- Fraktur rapuh terjadi di bawah batas luruh material karena cacat material, pemilihan yang tidak tepat, atau penuaan.
- Pecah ulet akibat tekanan internal yang terlalu tinggi atau ketebalan dinding tidak mencukupi.
- Kebocoran pada sambungan las atau seal yang menyebabkan kebocoran gas atau cairan.
- Ketidakstabilan elastis/plastik yaitu deformasi tiba‑tiba seperti tekuk (buckling) pada dinding bejana tekan.
-
Kegagalan jangka panjang
- Creep rupture: deformasi plastis lambat akibat dipanaskan dan ditekan dalam waktu lama.
Bahaya Besar Akibat Kegagalan Bejana Tekan
Potensi bahaya yang sering terjadi:
- Ledakan: Kegagalan struktural mendadak menyebabkan ledakan hebat dan fragmentasi bejana tekan, mengancam pekerja dan fasilitas.
- Kebakaran: Gas mudah terbakar seperti LPG, hydrogen, asetilena akan menyebabkan api atau ledakan ketika bocor dari bejana tekan.
- Keracunan & tercekik: Gas beracun seperti chlorine, CO, H₂S berbahaya jika keluar dari bejana tekan, sebab dapat merusak pernapasan dan jaringan tubuh.
- Luka bakar kimia dan termal: Kontak langsung dengan media cairan panas atau kriogenik dari bejana tekan dapat menyebabkan cedera serius.
- Asfiksia (mati lemas): Kebocoran gas mengisi ruang tertutup, mengurangi oksigen dan membahayakan penghuni sekitar.
Faktor Penyebab Risiko pada Bejana Tekan
Risiko utama berasal dari:
- Desain yang tidak sesuai, pemilihan material lemah, atau proses fabrikasi cacat.
- Korosi internal atau eksternal menyebabkan penipisan dinding bejana tekan, mempercepat kebocoran atau kegagalan.
- Tekanan atau suhu di luar batas aman yang ditentukan spesifikasi teknis.
- Kurangnya inspeksi, pemeliharaan, dan pengujian berkala (riksa uji bejana tekan) sehingga kerusakan tidak terdeteksi lebih awal.
- Kesalahan operasional dan kurangnya pelatihan teknisi/operator dalam menangani bejana tekan.
Pentingnya Riksa Uji dan Pemeliharaan
Riksa uji bejana tekan adalah inspeksi visual, uji nondestruktif (ultrasonik, radiografi, magnetik), dan tes tekanan (hydrostatic test) oleh teknisi bersertifikat untuk menjamin keselamatan dan kualitas operasional. Komponen yang diperiksa antara lain dinding, sambungan las, katup pengaman, manometer, pipa, flensa, tutup, insulasi, serta sistem alarm darurat.
Pencegahan dan Standar Keselamatan
Beberapa langkah pencegahan untuk mengurangi risiko bejana tekan:
- Gunakan material berkualitas sesuai standar teknis.
- Lakukan desain yang sesuai dengan regulasi SNI dan ASME Boiler & Pressure Vessel Code.
- Terapkan inspeksi dan pemeliharaan rutin oleh teknisi berlisensi dari Kemnaker RI.
- Gunakan alat pelindung diri (APD) standar saat operasional.
- Adakan pelatihan K3 serta sosialisasi SOP keselamatan dan tanggap darurat secara berkala.
- Pasang sistem pengaman seperti pressure relief valve, alarm tekanan, serta prosedur Lock Out Tag Out (LOTO).
Studi Kasus / Ilustrasi
Bayangkan sebuah bejana tekan LPG mengalami korosi di sambungan las yang tidak terdeteksi, sehingga akhirnya bocor dan terpapar panas – memicu ledakan dan kebakaran hebat. Berkat kurangnya inspeksi rutin (riksa uji bejana tekan), operator tidak tahu ada retak mikro. Insiden ini menyebabkan kerusakan fasilitas dan korban dua pekerja. Ini memperjelas bahwa bejana tekan yang tidak dirawat dapat menjadi sumber bahaya besar.
Kesimpulan
- Bejana tekan adalah peralatan yang sangat penting dalam industri, tetapi menyimpan risiko tinggi jika tidak dikelola dengan baik.
- Contoh umum meliputi boiler, tangki LPG, kompresor, autoclave, dan heat exchanger.
- Potensi bahaya seperti ledakan, kebakaran, keracunan, luka bakar, dan mati lemas harus menjadi perhatian utama.
- Pencegahan melalui desain, pemilihan material, inspeksi rutin, pelatihan, dan standar keselamatan wajib diterapkan.
Pastikan Anda dan tim memahami contoh dan bahaya bejana tekan dengan baik. Riksa uji bejana tekan secara berkala serta pelihara lingkungan kerja aman agar potensi bencana industri tidak terjadi.



