Alat pelindung pernapasan dibutuhkan di tempat kerja yang udaranya tidak sehat atau berpolusi. Udara yang sudah mengandung polutan dan berlebihan dapat menimbulkan masalah kesehatan bagi para pekerja. Oleh karena itu pihak manajemen perlu menyediakan alat pelindung pernapasan yang sesuai dan cocok untuk para pekerja tersebut. Pekerja dapat mengidentifikasi alat pelindung pernapasan yang dibutuhkan untuk berbagai situasi dengan memahami terlebih dahulu tipe alat pelindung pernapasan. Ada dua tipe alat pelindung pernapasan yaitu penjernih udara dan alat pelindung pernapasan yang menyediakan udara tambahan.
1. Penjernih Udara (Air-Purifying Respirator)
Alat pelindung pernapasan yang berupa penjernih udara atau Air-Purifying Respirators (APR) dibagi menjadi dua tipe yaitu Particulate Filtering yang menghilangkan partikulat seperti debu, aersol, kabut, asap, dan Vapor and Gas Filtering yang menghilangkan uap air dan gas dari udara yang kita hirup. Alat pelindung pernapasan ini digunakan dalam situasi berikut:
- Pengguna disarankan oleh dokter
- Jenis polutan dan konsentrasinya diketahui
- Konsentrasi oksigen setidaknya 19,5%
- Area kerja termonitor
- Alat pelindung pernapasan disetujui untuk melawan zat yang mengkontaminasi
- Tes yang dilakukan dengan menggunakan alat tersebut berhasil menghindarkan pengguna dari bahaya polutan
Ada 4 jenis APR yang biasa digunakan, antara lain:
- Masker yang sekali pakai: Masker biasa yang dapat digunakan sekali saja melindungi pekerja dari debu dan partikulat yang ada di udara.
- Quarter mask: Quarter mask digunakan bersama dengan pakaian pelindung. Jenis masker ini menutupi bagian atas hidung sampai ke bagian atas dagu.
- Half-mask: Half-mask merupakan masker dari bawah dagu sampai ke atas hidung.
- Full-face: Masker jenis ini melindungi keseluruhan wajah.
2. Penyedia Udara (Supplied-Air Respirator)
Alat pelindung pernapasan yang berupa penyedia udara menyediakan sumber udara bersih yang sehat untuk dihirup. Alat ini digunakan jika berada di lingkungan kerja yang terkontaminasi dan masker biasa atau APR tidak bisa mengatasinya atau lingkungan tersebut kekurangan oksigen. Ada dua jenis dari alat penyedia udara yaitu Self-Contained Breathing Apparatus (SCBA) yang tabung udaranya dibawa oleh pengguna dan Air Line Respirator yang penyedia udaranya berada jauh dari pengguna dan disalurkan melalui pipa panjang.
Alat penyedia udara digunakan dalam beberapa situasi berikut:
- Udara yang terkontaminasi tinggi, biasanya dalam area tertentu
- Adanya gas beracun
- Kurangnya kadar oksigen dan oksigen tergantikan dengan gas atau zat kimia lain
- Suhu udara terlalu panas atau dingin
- Tingginya kadar racun di lingkungan
Alat pelindung pernapasan yang menggunakan penyedia udara memiliki kelemahan karena terbatas penggunaannya, seperti mobilitas pengguna yang tidak bisa leluasa dan kemungkinan rusaknya pipa udara atau alat penyedia udara tersebut.
Tes dan Perawatan Alat Pelindung Pernapasan
Manajemen keselamatan dan kesehatan kerja membutuhkan tes dan training pada pekerja begitu juga dalam menggunakan alat pelindung diri misalnya alat pelindung pernapasan. Ada dua tes dasar yaitu kualitatif dan kuantitatif. Tes kualitatif dilakukan dengan membuat orang yang menggunakan alat pelindung pernapasan berada di area yang terkontaminasi. Tes berhasil jika pengguna tersebut tidak mengalami permasalahan kesehatan atau tidak terdampak pada area yang terkontaminasi tersebut. Tes kuantitatif dilakukan untuk mengukur jumlah zat yang mengkontaminasi di udara dan di dalam alat pelindung pernapasan.
Alat pelindung pernapasan perlu dirawat agar dapat berfungsi dengan baik. Sebelum dan sesudah digunakan, alat tersebut perlu diperiksa, antara lain dengan cara :
- Meneliti semua bagian harus bersih dan bekerja dengan baik
- Meneliti apakah ada yang retak, sobek, atau berlubang
- Melakukan cek kebocoran
- Menganti alat jika terdeteksi ada kebocoran, misalnya pada pipa tabung udara
- Mengeratkan konektor yang longgar
- Mengganti alat pelindung jika rusak atau tidak layak digunakan
Alat pelindung pernapasan harus bersih, steril, dan ditempatkan di tempat yang sudah disediakan. Setiap pekerja perlu tahu bagaimana cara untuk menggunakan dan merawat alat pelindung pernapasan tersebut. Adanya training K3 pada pekerja sangat dibutuhkan apalagi jika pekerjaan dan tempat kerja mereka merupakan tempat yang memiliki risiko tinggi. Melalui training tersebut, pekerja bisa mengenal macam-macam alat pelindung pernapasan, cara pemakaiannya, fungsi, dan cara untuk merawatnya.
Leave a Reply