cara melakukan inspeksi full body harness – Secara formal dan lebih detail inspeksi full body harness dan lanyard dilakukan secara berkala pada jarak minimum yang ditetapkan dalam aturan inspeksi. Disarankan bahwa ada pemeriksaan terinci dilakukan setiap bulan untuk lanyards dan Harness, jika sering digunakan disarankan bahwa harness dan lanyard setiap kali akan digunakan haruslah diperiksa terlebih dahulu, khususnya bila peralatan digunakan dalam pekerjaan yang terpapar pada resiko yang bahaya misalnya : pengecatan, pemasangan baja, perancah, weding dan pekerjaan yang terpapar chemical atau panas api.
Beberapa contoh kerusakan dan cacat
Dibawah ini contoh kerusakan dan cacat yang dapat berpotensial memberikan hasif penurunan nilai atau melemahnya kekuatan body harness dan lanyard, sbb:
- Sisi ujung webbing Body Harness & Lanyard terpotong 1 mm atau lebih (contoh dimana webbing seperti terjepit dan disentak),
- Permukaan webbing ada tanda abrasi yang memotong rajutan tali webbing,
- Terjadi abrasi diujung-ujung sisi webbing,
- Kerusakan jahitan akibat abrasi atau terpotong,
- Webbing lanyard tertarik menjadi simpul,
- Webbing terkena chemical yang merusak dan warna webbing mengalami perubahan dibekas terkena cairan chemical,atau ada tanda mengelupas pada permukaan webbing,
- Kena permukaan panas atau kerusakan akibat gesekan dimana webbing akan berubah seperti plastik yang terbakar seperti permukaan kaca,
- UV atau Ultra Violet yang merusak webbing sangat sulit diketahui tetapi dapat diidentifikasi dengan adanya perubahan warna lebih muda pada webbing dan webbing dapat terlihat seperti ditaburi bedak putih,
- Sebagian energy absorber sudah tertarik keluar dari pack, bungkus energy absorber sudah bolong atau robek,
- Terkontaminasi dengan pasir kasar, serbuk besi, kerikil kecil dimana kemungkinan akan merusak webbing karena aus/abrasi gesekan dari dalam dan luar serat webbing,
- Rusak dan berubah bentuk dari hardware seperti karabiner, scaffol hook, buckle,
- Rusak atau pecah sarung yang menutupi webbing dengan connectorlainnya,
Body Harness dan Lanyard harus ditarik dari pemakaian apabila :
- Significant defect, such as cuts, tears, abrasions, mould or stretching.( Adanya tanda-tanda sangat jelas robek, terpotong, aus karena gesekan, melar tertarik).
- Alteration or additions which might affect its efficiency. ( Perubahan atau adanya alasan lain yang mempengaruhi efisiensi ).
- Damage due to deterioration ( Kerusakan yang semakin memburuk ).
- For Fall Body harness and lanyard, the shelf life is five (5) years from the date of first use, but harness and lanyard normal live time is ten ( 10 ) years from original pack ( Untuk full body harness dan lanyard ,dapat di gunakan dalam waktu lima ( 5 ) tahun dari awal hitungan pemakaian, tapi harness dan lanyard memiliki daya tahan hingga sepuluh ( 10 ) tahun dari paking awal.
Untuk melakukan inspeksi Full Body Harness ikuti prosedur dibawah ini:
1) Webbing
Pertama tama periksa label yang terjahit di webbing bila tidak ditemukan tarik dari pemakaian ini unsafe kondisi karena tidak diketahui kapan tanggal pembuatan dll.Bila ada label perhatikan dan catat semua keterangan yang ada (Hitung masa pemakaian body harness apakah sudah lebih dari masa pemakaian) . Lihat Type, Batch No, Serial Number, Year of Manufacture, Material, ketahui juga tanggal pemakaian pertama lanyard (date of first wed) dari pemilik atau pengguna.
Pegang webbing kira 6 s/d 8 inchi demgan kedua tangan, lalu bekokkan webbing dengan tangan hinggga membentuk “U” terbalik. Periksa dengan seksama apakah ada tanda tanda kerusakan benang fiber pada webbing, aus karena gosokan /abrasi bila benang webbing sudah rusak akan sangat mudah teriihat. Lakukan prosedur ini kira-kira setengah dari webbing yang ada secara teliti jangan terburu-buru pastikan tidak ada kerusakan. Lakukan langkah inspeksi tersebut di sebelah sisi juga. Periksa di pinggir-pinggir webbing apakah ada tanda terpotong, benang jahitan yang tertarik, tanda bekas terbakar, terkena percikan api welder atau terkena chemical yang merusak. Catat dalam laporan Inspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
2. D-Ring/Back Pads
Check D-Rlng dari penyimpangan seperti, karat, retak, patah, kasar atau ada sisi yang tajam karena gesekan. D-Ring harus selalu dalam keadaan bersih serta tidak rusak.
Periksa juga keadaan yang tidak biasa seperti benang fiber yang putus atau jahitan yang sudah putus yang ada disekitar webbing penahan D-Ring. Alas D-Ring juga harus selalu diperiksa dan diinspeksi bila terihat patahan, tidak normal dan tanda-tanda kerusakan lain. Catat dalam laporan lnspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
3. Buckles
lnspeksi bila ada tanda tanda pemakaian yang tidak biasa seperti fiber webbing yang terpotong atau berjumbai, putusnya jahitan pada webbing yang menahan buckles, periksa dengan seksama bila ada karat didalam webbing. Catat dalam laporan lnspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
4. Friction and Mathing Buckles
lnspeksi buckle untuk mencari tejadinya penyimpangan atau kemsakan. Buckle luar dan dalam harus dalam keadaan sejajar, periksa dengan telii pada bagian pojok-pojok bukles dan bukle yang tengah tidak ada retak, bengkok atau cacad lainnya. Catat dalam laporan Inspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
5. Harness Fall Arrest Indicators
lnspeksi semua Indicator harnes penahan jatuh lihat di belakang penahan D-ring bila ! ada tanda tanda ada tarikan, gesekan, patah, robekan pada penahan. Bila ada kemsakan empat area pad atau hanya satu patahan tarik dari peggunaan .Catat dalam laporan lnspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
Untuk inspeksi Web Lanyard ikuti prosedur berikut:
Setiap saat melakukan inspeksi lanyard, mulai dari awal hingga akhir lakukan dengan sangat teliti, luangkan extra waktu untuk merneriksa kondisi lanyard layak digunakan setelah diinspeksi. Seianjutnya ikuti tips dibawah ini :
Periksa label yang terjahit pada webbing lanyard bila tidak ada segera tarik dari pemakaian, catat semua keterangan yang diperlukan untuk inspeksi : Type, Batch No, serial Number, Year of Manufacture, Material, ketahui juga tanggal pemakaian pertama lanyard (date of first used) dari pemilik atau pengguna. Catat semua keterangan dalam form laporan inspeksi yang sudah tersedia.
- Hardware
A. Pengait ( Steel Scaffold Hook with Safety Latch)
Scaffol hook dengan kancing pengaman perhatikan dengan benar lihat tanda tanda bila ada gesekan, retak, karat, atau permukaannya bintik-bintik. Pada pengait ada kancing pengaman yang harus selalu dalarn keadaan springnya bekeja dengan baik, hidung-hook harus selalu terlindungi oleh kancing pengaman pengait dan ini tidak boleh dalam keadaan bengkok terbuka ada celah. Spring atau per kancing pengaman harus dapat mengunci dan membuka dengan benar tidak ada patahan atau kesukaran bila ditekan atau dilepas dapat menjaga pengunci. Pengunci hams bekerja dengan benar dan tidak mengakibatkan terbuka dengan sendirinya. Catat dalam laporan lnspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
lnspeksi dengan benar karabiner (Steel Screw-locking Karabiner) lihat tanda tanda kancing pengaman terjadi retak, penyok, aus gesekan, alur-alur kasar atau karat dan lakukan pemeriksa apakah pengunci bekerja dengan baik, per dapat bekerja menjaga pengunci (safety lacth), bila ditemukan kerusakan laporkan atau tarik dari pemakaian.
B) Tudunglsarung penutup:
Tudung atau sarung penutup antara webbing dengan pengait seperti steel scaffol hook dan steel screw-locking karabiner harus selalu jalam keadaan baik tidak pecah, aus karena gesekan, robek, dan tidak berobah dari :empatnya. Perhatikan pakah ada jahitan yang lepas terjuntai, putus dan robek. Pojok pojok sarung penutup harus bebas dari benda benda tajam, aus karena gesekan dan retak-retak.
- Web Lanyard
Letakkan peralon dibawah webbing lanyard sambil menekan webbing lanyar diatas
pipa paralon sambil periksa setiap sisi dengan seksama. Denaan cara ini akan terlihat bila ada kerusakan terpotong, be’nang put;, robekan. pembekakan, penyusutan , perubahan warna dari webbing. Tanda tanda terkena tumpahan chemical, rusak karena terkenan benda panas atau bekas tarikan. Periksa dengan lebih seksama bila ada jahitan yang putus robek. Catat dalam laporan Inspection dikolom yang tersedia secara terperinci.
3. Shock Absorber Pack
Energy Absorber untuk mengurangi tekanan saat bila terjatuh dari ketinggian. Bagian yang sangat diperhatikan Energy Absorber yang ada dalam paking tertutup plastik. Lakukan inspeksi pada energi absorber ini pastikan masih tertutup plastik, tidak tertarik sebagian atau selu~hnyat,id ak ada lubang , robek, bekas terbakar atau karena terkena benda panas lainnya, jahitan didalam tidak robek atau pembungkusnya tidak robek. Periksa tudunglsarung yang menutup jahitan untuk pengait ke carabiner dengan bodi harness apakah ada yang rusak atau jahitan yang putus. Bila energy absorber lanyard ditemukan ada yang buruk dan tanda pemah tertarik lakukan denaan seaera tarik dan wmaka~and an dihancurkan. Catat dalam laporan Inspection dikolomyang tersedia’secara terperinci.
C. MENGKARANTINAKAN FULL BODY HARNESS DAN LANYARD
- Semua harness vana sudah rusak harus dipisahkan atau langsung dipotong agar tidak terpakai lagi.
- Semua lanyard yang dinyatakan rusak harus di karantinakan atau dipotong agar tidak digunakan lagi.
- Untuk pembuangan pisahkan metal dan webbing nya.
Demikian cara melakukan inspeksi full body harness dan web lanyard yang dirangkum oleh MediaK3 dari berbagai sumber. Jika Anda merasa informasi ini bermanfaat, mohon dishare kepada teman-teman yang membutuhkan.
Salam K3.
Leave a Reply