Pelatihan Fit to work (15/2 sd 16/2), Audiometri (16/2), Spirometri (17/2) oleh Yayasan Sudjoko Kuswadji Bersaudara, akan diselenggarakan di Balikpapan.
Apa yang dimaksud Fit to work?
- Beban kerja harus sesuai dengan kapasitas kerja;
- Hubungan timbal balik antara kesehatan dan pekerjaan berada dalam kondisi harmonis;
- Pemeriksaan kondisi dan gangguan kesehatan atau cacat dalam kaitannya dengan tuntutan pekerjaan;
Siapa saja yang terlibat?
- Pejabat Human Resources menetapkan beban kerja;
- Dokter perusahaan melakukan pemeriksaan kapasitas kerja dan menentukan sesuaitidaknya dengan beban kerja (fit atau unfit);
- Bagian produksi melakukan penyesuaian alat dengan kondisi pekerja;
Di mana diperlukan Fit to work?
- Di semua tempat kerja, di perkantoran,kantin, klinik, produksi, maintenance, dll;
- Di penerbangan, penyelaman, kapal, bawah tanah dll;
- Di tempat yang membahayakan, rawan terjadi kecelakaan, di lautan, penambangan dll;
Bila mana Fit to work bermanfaat?
- Sebelum karyawan bekerja, penempatan sesuai dengan kapasitas kerja;
- Secara berkala, sesudah mengalami cedera, penyesuaian beban kerja sesuai dengan perubahan status fit to work;
- Ketika pindah pekerjaan, penyesuaian sejalan dengan beban kerja baru;
Bagaimana menentukan Fit to work?
- Pemeriksaan 4 fungsi tubuh: vegetatif, lokomotif, perseptif dan integratif;
- Analisis kecelakaan dan gangguan kesehatan yang terjadi pada masa silam;
- Umumnya ditetapkan fit dan unfit, temporary fit jika menunggu disediaknnya alat tambahan, temporary unfit jika menunggu proses pengobatan;
Mengapa harus Fit towork?
- Kecelakaan dan gangguan kesehatan bisa dicegah;
- Bisa dilakukan penyesuaian beban kerja terhadap kapasitas kerja, bukan sebaliknya;
- Tidak boleh terjadi diskriminasi, penyesuaian harus dilakukan;
Apa audiometri itu?
- Pemeriksaan berkurangnya ambang pendengaran, dengan menggunakan alat audiometer;
- Untuk menilai apa ada gangguan hantaran udara atau gangguan persyarafan;
- Mengaitkan dengan kondisi lingkungan kerja;
Siapa saja yang terlibat?
- Yang memerlukan pemeriksaan adalah mereka yang terpapar kebisingan >= 80 dB;
- Mereka yang dalam pekerjaannya memerlukan kemampuan mendengar (operator telepon);
- Dilakukan oleh dokter, paramedik atau teknisi yang pernah dilatih;
Di mana diperlukan audiometri?
- Di tempat kerja yang situasinya bising >= 80 db;
- Tempat kerja yang memerlukan kemampuan mendengar;
- Dilakukan di tempat kerja, di klinik atau rumah sakit dengan booth (kebisingan < 40dB);
Bilamana dilakukan audiometri?
- Dikerjakan setahun sekali untuk pekerjaan di tempat bising;
- Secara berkala untuk pekerjaan yang memerlukan kemampuan mendengar;
- Ketika terjadi kecelakaan akibat gangguan komunikasi pada karyawan;
Bagaimana mengerjakannya?
- Alat harus dikalibrasi di laboratorium kalibrasi;
- Dilakukan kalibrasi biologik, orang sehat diperiksa hasilnya harus normal;
- Dimulai pada telinga yang paling mendengar, pada frekuensi 1000 Hz dengan intensitas 40 dB;
Mengapa dilakukan demikian?
- Dilakukan sesuai dengan ISO 6189 agar bisa dibandingkan di manca negara;
- Pelatihan diberikan kepada operator agar kompeten;
- Berkurangnya pendengaran akibat kebisingan, bisa dipakai sebagai upaya pencegahan;
Apa spirometri itu?
- Pemeriksaan fungsi paru dengan menggunakan alat spirometer;
- Pemeriksaan paru dalam keadaan bergerak (dinamis);
- Yang diukur adalah volume paru (liter);
- Untuk menentukan kelainan obstruktif atau restriktif;
Siapa yang memerlukan?
- Pekerja yang bekerja di perusahaan dengan bahan kimia, seperti pabrik sepatu,pabrik cat dll.;
- Spirometri bisa dikerjakan oleh dokter, paramedik atau teknisi spirometri;
- Dilakukan pada pekerja yang mengalami keluhan saluran napas;
Di mana diperlukan?
- Di tempat kerja yang menggunakan bahan kimia atau menimbulkan debu;
- Dilakukan di pabrik, di klinik atau di rumah sakit;
- Suhu kamar perlu dicatat, karena volume paru sangat dipengaruhi oleh temperature udara;
Bila mana diperlukan spirometri?
- Ada bahan kimia dan debu yang diperkirakan akan mengganggu paru pekerja;
- Di tempat kerja banyak karyawan mengeluh berat di dada, sesak, batuk;
- Ditemukan kelainan gambar foto rontgen dada;
Bagaimana melakukan spirometri?
- Meniup alat harus mengarah ke atas, jika ke bawah jalan napas akan tertutup;
- Tidak mengandalkan hasil evaluasi dari alat, melainkan harus dihitung sendiri sesuai dengan data yang terukur;
- Dikerjakan sebelum dan sesudah bekerja, agar efek bahan bisa diketahui;
Mengapa dilakukan pelatihan spirometri?
- Pemeriksaan spirometri sering dikerjakan secara keliru;
- Kesalahan terjadi pada saat melakukan instruksi, posisi meniup, menilai hasil, sehingga terlalu banyak ditemukan kelainan;
- Tidak ada spirometri yang disetel dengan standar Indonesia (Pneumomobile);
Bagi yang berminat dapat menghubungi:
KUSUMA MEDICAL CENTER BALIKPAPAN Jl. Mayjend Sutoyo No. 38 RT 48, Kel. Gunung Malang, Klandasan Ilir, Balikpapan, Kalimantan Timur
Telepon : 0542 8800020 Fax 0542 8800021. Email: admin.balikpapan@kusumamedicalcenter.com
Peminat silakan langsung kontak ke mbak Wiwien WA +628115441525,<wiwien@kusumamedicalcenter.com> atau mbak Atik WA +6282114106966<atikdwisuharti@yahoo.co.id>.
Leave a Reply