dampak pencemaran atau polusi udara bagi lingkungan – Polusi udara merupakan salah satu jenis polusi yang banyak terdapat di kota-kota apalagi daerah industri. Asap yang membumbung ke angkasa baik itu dari cerobong asap pabrik atau kendaraan bermotor merupakan sumber polusi udara yang paling jelas kita lihat. Polusi udara sendiri ada yang terlihat dan ada juga yang tidak terlihat dapat mendorong terjadinya pemanasan global. Secara umum, semua zat kimia yang manusia sebar ke udara yang menyebabkan efek merusak bagi makhluk hidup dan lingkungan digolongkan sebagai polusi udara.
Beberapa polutan udara yang memiliki dampak cukup besar bagi lingkungan antara lain:
- Karbon dioksida
Karbon dioksia, atau gas rumah kaca merupakan polutan utama yang dapat memanaskan bumi. Meskipun manusia menghembuskan karbon dioksida saat bernapas, namun karbon dioksida yang dikenal sebagai polutan adalah yang berhubungan dengan kendaraan bermotor, pesawat terbang, pembangkit listrik, pabrik dan aktivitas manusia lainnya yang menggunakan bahan bakar fosil seperti bensin. Selama 150 tahun terakhir, aktivitas yang mendorong munculnya karbon dioksida meningkat levelnya, lebih tinggi dari ratusan atau ribuan tahun.
- CFC (Chlorofluorocarbons)
CFC merupakan bahan organik yang mengandung karbon, klorin, dan fluorine, diproduksi sebagai turunan dari methana, ethana, dan propana, biasa dikenal sebagai Freon. Banyak CFC digunakan dalam pendingin, bahan bakar(aerosol), dan bahan pelarut. CFC berdampak pada pengikisan ozon di atmosfer sehingga perlu dikurangi atau dihindari penggunaannya. Tak hanya akan melubangi ozon, CFC juga dapat memberikan efek rumah kaca lebih besar daripada karbon dioksida. CFC sendiri tidak berwarna, mudah menguap, cairan beracun dan gas dengan bau yang ringan. Jumlah konsentrasi CFC yang berlebihan dapat menyebabkan pusing, hilang konsentrasi, dan tekanan pada sistem syaraf.
- Sulfur Dioksida
Sulfur dioksida merupakan komponen dari kabut. Sulfur dioksida dan zat kimia lainnya dikenal sebagai penyebab utama dari hujan asam. Zat ini juga bisa memantulkan cahaya saat berada di atmosfer sehingga membuat cahaya matahari menjadi keluar dan menyebabkan bumi menjadi terlalu dingin. Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan jumlah besar sulfur dioksida terlepas ke atmosfer, menyebabkan pendinginan dalam beberapa tahun. Faktanya, gunung berapi merupakan sumber utama adanya sulfur dioksida di atmosfer.
- Nitrogen dioksida
Nitrogen dioksida terlepas dari pembakaran dengan temperatur tinggi dan juga dihasilkan selama petir. Nitrogen dioksida dapat terlihat sebagai gas dengan warna merah-kecoklatan dengan bau yang menyengat. Zat kimia ini merupakan racun bagi manusia jika dihirup. Menghirp nitrogen dioksida terlalu lama dan banyak akan mengurangi fungsi paru-paru dan meningkatkan risiko penyakit pernapasan. Studi tahun 2015 oleh King’s College London menyimpulkan bahwa polusi udara menyebabkan ribuan orang meninggal di London pada 2010 karena menghirup Nitrogen dioksida, polutan yang dihasilkan oleh mesin diesel.
- Karbon monoksida
Karbon monoksida merupakan gas tak berwarna, tak berbau, namun beracun. Gas batu bara yang banyak digunakan sebelum tahun 1960 untuk penerangan, memasak, dan pemanas memiliki karbon monoksida sebagai kandungan pembakar utamanya. Beberapa proses teknologi modern seperti peleburan besi tetap memproduksi karbon monoksida. Sumber utama dari karbon monoksida adalah karena peristiwa alam seeperti reaksi photochemical di troposfer, gunung meletus, kebakaran hutan, dan bentuk pembakaran lainnya. Karbon monoksida dapat menyebabkan kematian jika dihirup dalam jumlah tertentu. Karena tidak berbau dan tidak berwarna maka banyak yang tidak tahu bahwa mereka keracunan karbon monoksida. Karbon monoksida dapat menyebabkan kerusakan kerusakan otak, masalah jantung, masalah ingatan dan kognitif, perubahan kebiasaan dan kepribadian serta masalah permanen lainnya.
- Partikulat
Partikulat merupakan partikel halus yang merupakan subdivisi kecil dari material padat yang tersuspensi dalam gas atau cair. Partikulat dapat berasal dari aktivitas manusia atau alam. Kegiatan manusia yang dapat menghasilkan partikulat antara lain penggunaan bahan bakar fosil pada kendaraan bermotor, pembangkit listrik, dan industri. Secara alami, partikulat juga dihasilkan dari gunung berapi, kebakaran hutan, serta badai pasir. Partikulat berbahaya bagi kesehatan manusia jika dihirup dalam jumlah terlalu banyak. Dampak dari partikulat bisa berupa penyakit jantung, terganggunya fungsi paru-paru dan kanker paru-paru. Selain itu dapat juga berdampak pada iklim yang dapat membuat ketidakpastian prediksi iklim di masa yang akan datang.
Leave a Reply