IDKI atau Ikatan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia sebenarnya nama yang salah. Perhimpunan Dokter Seminat IDI itu sebenarnya bernama Perhimpunan Dokter Kesehatan Kerja Indonesia (PDKI). Semula perhimpunan ini adalah kumpulan Dokter Perkantoran, yang berhasil direvitalisasi oleh Dr Umar Fachmi Ahmadi tahun 1988.
Ada PDKI lain yaitu Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia. Jadi agar tidak membingungkan Dokter Kesehatan Kerja masih memakai IDKI. Disepakati yang pakai nama Ikatan hanyalah Ikatan Dokter Indonesia (IDI).
Sebagai perhimpunan Dokter Seminat, maka anggota IDKI bisa Dokter Umum dan bisa Dokter Spesialis. Ketika Dr Hadi Sudjono (Spesialis Mata) jadi Ketuanya, banyak Spesialis yang mengembangkan Kesehatan Kerja dalam spesialisasinya. Dr Jenny Bashirudin yang spesialis THT mengembangkan gangguan THT dikaitkan dengan pekerjaan. Dr Faisal Yunus yang spesialis paru bergelut dengan masalah silikosis. Dr Widowati Soebaryo, bergelut dengan Occupational Dermatosis.
Ada beberapa spesialis lainnya. Ada satu Dokter Spesialis THT dari Pati yang ketemu saya minta diajari Program Konservasi Pendengaran. Ceriteranya dia mau mengambil gelar doktor. Sebagian besar anggota IDKI adalah Dokter Perusahaan. Mereka bekerja sebagai Dokter Purna Waktu atau Paruh Waktu, bekerja di Klinik Provider Pemeriksa Kesehatan Tenaga Kerja.Ada juga Dokter Praktek umum yang dipakai oleh perusahaan sebagai Dokter Langganan.
Di kalangan IDI IDKI dikenal sebagai Perhimpunan Dokter Seminat yang paling banyak memberikan pendidikan untuk anggotanya..
Di dunia internasional banyak anggota IDKI yang menjadi anggota ICOH International Commission on Occupational Health, Dr Zulkifli Adnan (Medan), Dr Mariaman Tjendera (Batam), Dr Bambang Edyono (Balikpapan), Dr Johny Sulistio (Unilever), Dr Soehartono (Samarinda), Dr Joseph Susanto (Yogya) dll.IDKI bersama Departemen Kesehatan telah berhasil menyelenggarakan Kongres Internasional ICOHIS International Commission on Occupational Health in Informal Sector di Bali.
IDKI adalah organisasi dokter di Indonesia yang tidak bisa dibilang besar.Namun pengaruhnya dalam perkembangan kesehatan kerja di Indonesia perlu diperhitungkan juga.
Artikel ini dikirimkan oleh Dr. Sudjoko Kuswadi MscOM PKK SpOK, beliau adalah mantan Ketua Yayasan IDKI periode 2005 – 2007.
Beliau dapat dihubungi lewat alamat dibawah ini:
Dr Sudjoko KUSWADJI MScOM PKK SpOK
Yayasan Sudjoko Kuswadji Bersaudara
Cluster Aralia Blok HY 42 No 9 Kota Harapan Indah 2
Kel Pusaka Rakyat Kec Tarumajaya Bekasi 17214 Jawa Barat
Telp 021 29280485, HP 08129290059 , BB 2A01BADE
Leave a Reply