dampak polusi air bagi lingkungan – Air merupakan sumber kehidupan yang sangat dibutuhkan bagi semua makhluk hidup. Pencemaran air bisa berakibat buruk bagi keberlangsungan makhluk hidup yang ada di sekitarnya ataupun yang hidup di air tersebut. Polusi air sendiri merupakan kontaminasi pada air dalam berbagai bentuk misalnya pada danau, sungai, laut, air tanah, dan lain-lain. Polisi air dapat berefek pada keseluruhan makhluk hidup karena memang menjadi kebutuhan penting bagi makhluk hidup. Di banyak kasus, polusi air dapat berdampak buruk tidak hanya pada spesies tertentu atau populasi tertentu tapi juga lingkungan alam di sekitarnya.
Polusi air merupakan masalah global yang membutuhkan evaluasi dan revisi dari kebijakan sumber air baik itu dalam cakupan internasional ataupun lokal. Air yang tercemar merupakan penyebab dari banyak kematian dan penyakit di seluruh negara, dan terhitung sebanyak 14.000 orang meninggal setiap harinya karena air yang tercemar.
Beberapa kategori dari polusi air antara lain:
- Point source
Polusi air yang berupa point source merupakan kontaminasi yang masuk dalam air dari sebuah sumber yang teridentifikasi misalnya dari sebuah pipa atau selokan. Contoh sumber polusi air dari kategori ini yaitu tempat pembuangan limbah, pabrik, atau saluran air.
- Non-point source
Polusi air yang berupa non-point source merupakan kontaminasi yang tidak berasal dari satu sumber tertentu. Ini biasanya dari efek kumulasi sejumlah polutan yang mengumpul dari area besar. Misalnya saja zat nitrogen yang berasal dari lahan persawahan yang diberi pupuk.
- Polusi air tanah
Interaksi antara air tanah dan air di permukaan sangat kompleks. Polusi pada air tanah tidak semudah pengklasifikasian pada kontaminasi air di permukaan tanah. Zat yang mengkontaminasi air tanah biasanya tidak langsung pada sumber air tersebut. Zat yang terserap di tanah bisa mengkontaminasi air di bawahnya. Analisis untuk pencemaran air tanah akan fokus pada karakteristik tanah dan geologi, hidrogeologi, hidrologi, dan polutan alaminya.
Penyebab Polusi Air
Penyebab dari polusi air bisa bermacam-macam mulai dari bahan kimia, patogen, dan perubahan fisik seperti naiknya suhu udara dan warna yang berubah. Pada zat kimiawi, konsentrasi atau jumlahnya dalam air menjadi kunci apakah zat tersebut mencemari air atau tidak. Tingginya konsentrasi zat kimia dapat memberikan dampak negatif pada tanaman dan hewan di air tersebut.
- Zat kimia
Zat kimia bisa berasal dari alam ataupun produksi dari manusia. Kebanyakan zat kimia tersebut merupakan zat kimia beracun. Patogen dapat menghasilkan penyakit yang berasal dari air yang dapat menyerang hewan ataupun manusia. Perubahan dapat terjadi berupa keasaman atau perubahan pH, konduktivitas, suhu, dan eutrophication. Eutrophication merupakan kenaikan konsentrasi zat kimia di ekosistem. Ini bisa berdampak terhadap kurangnya oksigen di air dan penurunan kualitas air. Hewan yang hidup di air tersebut bisa terkena dampaknya.
- Patogen
Mikroorganisme yang menyebabkan penyakit atau patogen bisa mencemari air. Patogen yang mencemari air tersebut kadang ditemukan di permukaan air yang dapat menyebabkan masalah kesehatan pada manusia. Beberapa patogen tersebut antara lain salmonella, cacing parasit, norovirus, giardia lamblia, dan lain-lain. Level patogen yang tinggi biasa ditemukan di tempat sanitasi seperti septic tank atau saluran air yang tidak dirawat dengan baik. Di negara-negara miskin, saluran air bisa tidak terawat sehingga dapat menjadi sarang patogen.
- Polutan organik, anorganik, dan makroskopik
Polutan organik antara lain deterjen, produk disinfektan, insektisida, petroleum hydrocarbon (bensin, solar, oli), perklorat, dan lain-lain. Sedangkan polutan anorganik yaitu asam yang dihasilkan dari industri, ammonia yang berasal dari sampah makanan, limbah kimia, limbah metal, sedimen, dan lain-lain. Makroskopik polutan merupakan benda besar yang mencemari air, misalnya sampah rumah tangga, plastik, bagian kapal, dan lain-lain.
- Polusi termal
Polusi termal merupakan turun atau naiknya suhu dari air disebabkan oleh pengaruh manusia. Polusi termal ini berbeda dari polusi zat kimia yang menghasilkan perubahan kandungan dalam air. Penyebab polusi termal ini biasanya dari pendingin yang ada pada pembangkit listrik dan pabrik manufaktur. Temperatur yang meninggi dapat mengurangi level oksigen sehingga dapat membunuh ikan dan komposisi rantai makanan, mengurangi keberagaman spesies, dan dapat terinvasi oleh spesies baru.
Leave a Reply