tahapan membangun budaya K3 – Dalam melakukan pekerjaan, banyak pekerja yang tidak memikirkan dampak negatif dan kemungkinan buruk yang mungkin terjadi. Padahal ada beberapa perusahaan yang memberlakukan hal-hal untuk membuat para pegawainya tetap aman dan terlindungi, sehingga mereka mencari cara membangun budaya K3 yang efektif di tempat kerja. Meskipun begitu, masih banyak juga pegawai yang menganggap sepele dan tidak ingin menerapkan hal ini padahal itu semua demi keselamatan mereka juga. Karena alasan inilah perusahaan kemudian mengeluarkan peraturan dan tata tertib yang harus dipatuhi oleh pegawai mereka. Memang dengan cara ini terlihat sudah mulai diterapkan dan memiliki dampak positif meski mereka mungkin tidak ingin melakukannya.
Hampir kebanyakan perusahaan mengaku memang susah membangun budaya K3 di tempat kerja. Belum lagi kita lihat belakangan ini sudah semakin tinggi tingkat kecelakaan yang secara langsung dapat disimpulkan bahwa budaya kesehatan dan keselamatan masih sangatlah rendah. Pihak berwenang yang akan menyampaikan tentang keamanan ini kepada para pekerja dapat diibaratkan seperti berdakwah, mereka seolah seperti menyampaikan perbedaan antara surga dan neraka yang seolah bersifat abstrak. Namun anehnya, para pegawai atau pekerja ini mampu menjawab semua pertanyaan yang diajukan mengenai risiko yang mungkin dialami jika melakukan tindakan aman dalam bekerja. Sedangkan aktualnya mereka tetap saja melakukan aktivitas pekerjaan yang masih jauh sekali dari prinsip keselamatan kerja.
Ketahui Tahapan Dalam Membangun Budaya K3
Terdapat empat tahapan sebagai cara membangun budaya K3 yang efektif di tempat kerja, beberapa tahapan tersebut yaitu:
– Tahapan pertama. Biasa disebut dengan istilah reaktif atau Natural Instincts yang berarti kita membutuhkan K3 setelah kita terkena cedera atau kecelakaan. Kebanyakan orang sibuk jika mereka sudah mengalami kecelakaan pada saat itu saja. Jika sudah sampai ke tahapan ini, akan sulit untuk mewujudkan nihil kecelakaan.
– Tahapan kedua yaitu Dependent yang berarti kita akan melaksanakan K3 ini apabila disuruh dan juga diawasi.
– Tahapan ketiga ialah Independent, dimana kita melaksanakan K3 itu hanya untuk kepentingan diri sendiri.
– Sedangkan untuk tahapan keempat adalah Interdependent yang mana ketika kita melaksanakan K3 itu tidak hanya itu diri sendiri saja melainkan untuk saling mengingatkan satu salam lain yaitu rekan kerja jika ada yang lalai dan lupa menerapkan budaya K3.
Apa Sekiranya Kelemahan Selama Ini Sehingga Penerapan K3 Kurang
Sebelum kita langsung berusaha keras untuk bisa menerapkan cara membangun budaya K3 yang efektif di tempat kerja, ada baiknya kita mengetahui kekurangan kelemahan yang terjadi selama ini. Berikut coba diuraikan, untuk masalah yang pertama itu karena program K3 ini memusatkan pada para pekerja yang tindakan yang harus dilakukan agar pekerjanya defensive. Karena itu, para pekerja cenderung akan bertindak aman ketika diawasi, namun apabila tidak diawasi mereka akan bekerja dan bersikap sesuka hati. Karena kenyataan selama ini sering kali pekerja tidak diawasi, maka dari itu mereka akan bekerja bagaimana nyamannya.
Masalah kedua, untuk program K3 ini lebih berbasis penghargaan untuk pekerja agar tidak mendapatkan kecelakaan sekecil apapun. Hal ini kemudian berdampak buruk pada program K3 di tempat Anda sendiri. Maksudnya, karena ada tuntutan seperti ini apabila nanti pekerja mengalami kecelakaan mereka akan menutupi hal ini demi mendapatkan penghargaan yang Anda janjikan mengenai zero accident tadi. Sedangkan untuk masalah ketiga, adanya pelaporan bahaya pada semua pelanggaran yang dilakukan oleh pekerja lain. Karena dibolehkan hal jika Anda harus melaporkan tindakan tidak aman yang dilakukan oleh pekerja lain kepada pihak manajemen. Hal ini dianggap mampu meminimalisir kesalahan pihak manajemen, padahal kenyataannya malah membuat konflik antar pekerja.
Langkah Membangun Budaya K3 Yang Efektif
– Definisikan peran tanggung jawab
Pihak manajemen bisa membicarakan mengenai peran dan tanggung jawab semua pekerja terhadap keselamatan kerja. Dimana setiap level jabatan diharuskan untuk menerapkan peran dan tanggung jawab yang sudah diberikan, yaitu yang diterima pertama kali saat bekerja sebagai pernyataan tertulis. Tetapkan pula keselamatan kerja ini sebagai salah satu indikator kerja agar setiap pekerja merasa memiliki kepentingan terhadap tercapainya hal tersebut.
– Komunikasikan visi dan misi perusahaan
Kadang tidak semua perusahaan memberlakukan hal ini, ternyata penting untuk setiap karyawan mengetahui visi dan misi perusahaan agar proses kerja dapat berjalan sesuai rencana.
– Tingkatkan akuntabilitas pekerja
Hal ini bisa diwujudkan dengan cara memberikan tanggung jawab kepada pekerja agar mereka mampu untuk mempertanggungjawabkan.
– Pelaporan insiden
– Melakukan peninjau ulang sistem investigasi jika memang dibutuhkan
– Sediakan platform untuk para pekerja berkomunikasi
– Membangun kepercayaan antar sesame
Itulah beberapa cara membangun budaya K3 yang efektif di tempat kerja yang bisa Anda berlakukan kepada para pekerja di perusahaan Anda.
Sumber: darmawansaputra.com
Leave a Reply