Tips Keselamatan Berkendara di Jalan Raya

tips keselamatan berkendara di jalan raya
Image via republika.co.id

tips keselamatan berkendara di jalan raya – Jalan merupakan tempat alat transportasi berlalu-lalang, sekaligus sebagai tempat para pekerja pergi ke tempat kerja dan pulang kerja. Tak hanya itu, banyak pekerja yang juga bekerja di jalanan seperti polisi lalu lintas dan pekerja konstruksi jalan. Secara umum kita sudah menyadari bahwa jalan merupakan tempat yang banyak memiliki risiko salah satunya yaitu kecelakaan transportasi.

Sebagai media para pekerja menuju dan pulang dari tempat kerja, perusahaan sebenarnya perlu untuk memperhatikan jalur aman bagi para pekerjanya agar sampai ke tempat kerja dengan selamat. Hal tersebut menjadi penting terutama jika tempat kerja pekerja berada di daerah yang melalui jalan yang berisiko tinggi terjadi kecelakaan. Ini juga termasuk waktu untuk sampai ke tempat kerja, apakah pekerja bisa sampai ke tempat kerja tepat waktu atau tidak.

Selalu ada risiko yang berhubungan dengan berkendara yang tidak dapat sepenuhnya dikendalikan. Sebuah perusahaan bertanggung jawab untuk mengatur risiko dan melakukan semua yang bisa dilakukan untuk melindungi orang dari risiko yang sama saat melalui jalan menuju tempat kerja.

Tak sedikit juga pekerja yang melakukan perjalanan kerja dari tempat kerja satu ke tempat kerja lainnya. Daftar berikut ini merupakan hal-hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga keselamatan dan kesehatan kerja di jalanan.

Pengendara harus:

  • Kompeten dan mampu melakukan pekerjaan melalui jalan yang aman untuk mereka dan orang lain. Pengendara perlu memiliki surat mengemudi seperti SIM dan surat kendaraan yang dinaiki. Dalam berkendara, pengendara memperhatikan rambu-rambu lalu-lintas dan menaatinya sehingga tidak mencelakaan diri sendiri dan orang lain.
  • Terlatih dengan baik. Pengendara sudah terbiasa menggunakan kendaraan yang akan digunakan, misalnya sudah terbiasa mengendarai mobil. Jika belum terbiasa maka pengendara bisa meningkatkan risiko di jalanan. Sebaiknya menggunakan sopir atau pekerja lain yang sudah terbiasa menggunakan kendaraan tersebut.
  • Memiliki kondisi fisik yang bugar dan sehat untuk berkendara dengan aman dan tidak membuat diri mereka dan orang lain dalam keadaan bahaya. Pengendara perlu menyadari kondisi dirinya sendiri apakah bisa berkendara sejauh tempat yang dituju. Keadaan tubuh yang kurang sehat bisa berakibat fatal saat berkendara.
  • Memiliki informasi yang akan membantu mereka mengurangi risiko, seperti cara mengganti ban, tempat pengisian bahan bakar, dan lain-lain. Sebelum berkendara ke tempat kerja maka pengendara sebaiknya mengetahui sedikit teknis tentang kendaraan tersebut, bagaimana cara untuk memperbaiki jika terjadi kerusakan atau memiliki informasi bengkel terdekat. Meskipun kendaraan sudah terisi bahan bakar penuh, namun pengendara juga perlu mengetahui apakah di sepanjang perjalanan terdapat tempat pengisian bahan bakar dan tahu di mana tempat tersebut.
  • Mengetahui cara berkendara yang baik, aman, dan sehat seperti cara duduk yang baik saat berkendara. Saat akan berkendara, pengendara perlu menempatkan diri secara nyaman sehingga selama perjalanan tubuhnya tidak mengalami gangguan seperti pegal-pegal atau kram. Berkendara menggunakan mobil ataupun motor akan sedikit berbeda terutama dalam hal berpakaian dan penggunaan alat pelindung diri seperti helm dan sabuk pengaman.

Kendaraan yang digunakan harus:

  • Sesuai dengan tujuan kendaraan tersebut digunakan, apakah untuk alat transportasi saja ataukah untuk kepentingan lain seperti promosi. Sebagai alat transportasi dari suatu tempat ke tempat lain maka hal yang harus diperhatikan adalah medan jalan yang ditempuh, apakah jalan aspal biasa saja atau jalanan naik-turun dan berbatu. Jenis kendaraan yang digunakan akan berbeda jika harus melalui jalanan dengan risiko tertentu.
  • Dalam keadaan aman dan siap untuk digunakan. Kendaraan harus dalam keadaan siap untuk digunakan yaitu sudah terisi bahan bakarnya, tidak ada kerusakan, dan dapat digunakan ke tempat tujuan.

Perencanaan perjalanan harus:

  • Mengetahui jalur yang bisa digunakan

Untuk menuju suatu tempat biasanya ada berbagai jalur yang bisa ditempuh, namun ada juga yang hanya tersedia satu jalur. Perencanaan perjalanan sebaiknya memberikan arahan jalur yang paling aman untuk digunakan.

  • Sesuai dengan jadwal kerja

Jadwal perjalanan disesuaikan dengan jadwal pekerjaan yang dilakukan dan tidak membebani pekerja.

  • Tidak membuat pengendara dalam risiko karena kelelahan bekerja

Perjalanan kerja yang dilakukan sebaiknya juga memikirkan kondisi pekerja saat itu apakah sudah siap melakukan perjalanan atau tidak. Misalnya saja meminta pekerja melakukan perjalanan kerja sepulang kerja di malam hari, apakah itu tidak membuat pengendara berisiko karena kelelahan bekerja.

  • Memperhatikan kondisi cuaca saat jadwal perjalanan

Kondisi cuaca saat perjalanan juga menjadi risiko yang dapat membahayakan pekerja. Jika cuaca buruk maka perjalanan sebaiknya ditunda terlebih dahulu.

Iklan Sponsor

iklan mediak3
About Armein Hutagaol 201 Articles
HSE Blogger Indonesia. I stay in Batam. HSE is my profession and blogger is my hobby. Let's share each other to create the best safety culture in Indonesia. Stay safe and work safe. Remember ABC - Always Be Careful

Be the first to comment

Leave a Reply

Your email address will not be published.


*


This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.